Latar Belakang Munculnya Ekonomi Kelembagaan
Ekonomi
kelembagaan muncul dari adanya kritikan yg ditujukan pada asumsi klasik dan
neoklasik. Dengan kita mempelajari ekonomi kelembagaan. Maka kita akan
mengetahui adanya kegagalan-kegagalan, salah satunya ada kegagalan pasar.
Kegagalan pasar ini yg diabaikan atau yang tidak dipikirkan oleh kaum klasik
atau neoklasik. Disini ekonomi kelembagaan berperan untuk mengusut apa yang
menyebabkan kegagalan pasar tersebut.
Ekonomi
kelembagaan ini memikirkan apa yang tidak dipikirkan oleh asumsi klasik dan
neoklasik yaitu bahwasannya tingkat ke efesienan setiap individu atau kelompok
itu berbeda.
Jadi pada intinya, ekonomi kelembagaan adalah ekonomi yang menekankan pada hak
kepemilikan. Mereka yang memiliki faktor produksi mempunyai keleluasaan atau
wewenang untuk mengatur dan berperan dalam sektor perekonomia serta
pengembangannya. Dalam hal ini pemilik faktor produksi menjadi pelaku
pengembangan perekonomian. Sedangkan dalam prakteknya banyak faktor-faktor yang
memengaruhi individu dalam mengambil keputusan seperti faktor sosial, politik
dan lainnya.
Sebenarnya
manusia merupakan makhluk rasional, namun yang tidak diperhitungkan oleh teori
ekonomi klasik/neoklasik adalah bahwa manusia itu makhluk emosional yang
memiliki perasaan, selera, nilai, dan kecenderungan yang sudah terikat dengan
budaya. Emosi atau perasaan yang dimiliki rupanya dapat mempengaruhi perilaku
manusia dalam melakukan transaksi ekonomi, sehingga apa yang mereka lakukan
tidak terhitung ‘rasional’. Sebelum transaksi ekonomi terjadi, biasanya pelaku
ekonomi dihadapkan pada pilihan ekonomi. Dimana juga diperngaruhi oleh faktor
lingkungan, fisik, dan teknologi. Faktor seperti lingkungan ini digolongkan
menjadi faktor sosial,sejarah dan kelembagaan. Dimana menjadi bagian yang tidak
terlepas dari dunia ekonomi. Sedangkan sosial dan kelembagaan sifatnya tidak
statis, maka keadaan perekonomian tidak mungkin selamanya sama, pasti mengalami
perubahan-perubahan, yang dengan kata lain dapat kita sebut dinamis.
Ekonomi Kelembagaan Baru menjelaskan
adanya kelemahan dalam pemahaman ekonomi neoklasik, seperti:
1.) pasar dapat berjalan dengan
sempurna tanpa biaya karena informasi telah tersebar secara luas dan merata,
sehingga pembeli tahu benar barang atau jasa apa yang akan dibelinya,
2.) Persaingan berjalan dengan sempurna sehingga produsen barang/jasa
dapat menekan harga barang/jasa yang diperjual-belikan sehingga dapat menjadi
murah,
3.) Transaksi tanpa adanya biaya,
4.) Penegakan hak kepemilikan properti tidak memerlukan biaya,
5.) Mekanisme pasar mampu menyelesaikan masalah-masalah seperti kasus
eksternalitas, commons pool resources dan barang publik.
Ekonomi kelembagaan baru juga memberikan prespektif
yang berhubungan dengan masalah-masalah di atas, seperti:
1.) Pasar membutuhkan biaya agar dapat berjalan, karena pada dasarnya informasi
sifatnya asimetris,
2.) Persaingan tidak dapat berjalan sempurna karena
bergantung pada ketersediaan informasi dan penguasaan sumber daya,
3.) Tidak ada transaksi yang tidak memerlukan biaya (bersifat costless/zero
cost),
4.) Penegakan hak kepemilikan properti membutuhkan biaya,
5.) Mekanisme pasar tidak mampu menyelesaikan kasus eksternalitas, commons pool
resources, dan barang publik.
Sumber :
ekonomi kelembagaan
https://medium.com/@thestarrynight/ekonomi-kelembagaan-pemaknaan-ekonomi-kelembagaan-2-e6fe5a062ea2
Posting Komentar untuk "Latar Belakang Munculnya Ekonomi Kelembagaan"